Production Notes

Album ini dirilis secara resmi oleh Yes No Wave Music

Semua lagu diciptakan oleh Rully Shabara Herman, Bhakti Prasetyo, Dimas Budi Satya, Ramberto Agozalie

Lirik ditulis oleh Rully Shabara Herman

Aksara Zugrafi diciptakan oleh Rully Shabara Herman

Penerjemah dan Konsultan Bahasa:
Sadat Laope, Idrus bin Harun, Henri Prasetya Yahya, Dian H. Indrawan, Yurisma Taufik, Doni Ukik, Fahmy Arsyad Said, Dhani Disdain, dan Richie Petroza

Zoo dengan segenap rasa hormat berterima kasih kepada:
Orang Palu Recording Company, Pengerat, Qasimun, RMP, Yes No Wave Music, Nadya Hatta, Indra Ndanda, Wok the Rock, Wukir Suryadi, Tim O ëDonoghue, Lia Barends, Sempal, Chatax Realino, Alex Cuffe, dan Ferdy Raymand

Cenderamata resmi Zoo diproduksi oleh Cats Rider

Ramberto Agozalie dan Dimas Budi Satya menggunakan stik drum Fireball

01. Kedo-Kedo
Dimas Budi Satya: Bedhug
Rully Shabara: Vokal
Direkam di RMP dan diolah oleh Arwan Rosadi di Qasimun
Lirik diterjemahkan ke bahasa Bugis oleh Sadat Laope

02. Manusia Baru
Dimas Budi Satya: Drum
Bhakti Prasetyo: Bas
Rully Shabara: Vokal, Synth, Rebana
Direkam di Pengerat dan OPRC oleh Oki Gembus dan Fahmy Arsyad Said
Diolah oleh Arwan Rosadi di Qasimun
Lirik diterjemahkan ke bahasa Aceh oleh Idrus bin Harun

03. Plaba Umak
Ramberto Agozalie: Drum
Bhakti Prasetyo: Bas
Rully Shabara: Vokal
Direkam di OPRC dan RMP oleh Fahmy Arsyad Said dan Arwan Rosadi
Diolah oleh Arwan Rosadi di Qasimun
Lirik diterjemahkan ke bahasa Komering, Sumatera Selatan oleh Henri Prasetya Yahya

04. Pesta Memohon Hujan
Dimas Budi Satya: Drum
Bhakti Prasetyo: Bas, Mandolin
Rully Shabara: Vokal
Direkam di Pengerat dan OPRC oleh Oki Gembus dan Fahmy Arsyad Said
Diolah oleh Arwan Rosadi di Qasimun
Lirik diterjemahkan ke bahasa Dayak Tidung oleh Dian H. Pratama

05. Pemuja Hari
Ramberto Agozalie: Drum
Dimas Budi Satya: Bedhug
Bhakti Prasetyo: Bas
Rully Shabara: Vokal
Direkam di OPRC dan RMP oleh Fahmy Arsyad Said dan Arwan Rosadi
Diolah oleh Arwan Rosadi di Qasimun

06. Pada Gunung
Dimas Budi Satya: Drum
Bhakti Prasetyo: Bas
Rully Shabara: Vokal, Synth
Direkam di Pengerat dan RMP oleh Oki Gembus dan Arwan Rosadi
Diolah oleh Arwan Rosadi di Qasimun

07. Kita Ini
Ramberto Agozalie: Drum
Bhakti Prasetyo: Bas
Rully Shabara: Vokal
Direkam di RMP dan diolah oleh Arwan Rosadi di Qasimun
Lirik diterjemahkan ke bahasa Sasak, Lombok oleh Yurisma Taufik

08. Tanah Ibu
Dimas Budi Satya: Drum, Bedhug
Bhakti Prasetyo: Bas
Rully Shabara: Vokal, Synth
Direkam di Pengerat, OPRC, dan RMP oleh Oki Gembus,
Fahmy Arsyad Said dan Arwan Rosadi
Diolah oleh Arwan Rosadi di Qasimun
Lirik diterjemahkan ke bahasa Kawi oleh Doni Ukik

09. Natonto
Ramberto Agozalie: Drum
Bhakti Prasetyo: Bas
Rully Shabara: Vokal
Direkam di OPRC dan RMP oleh Fahmy Arsyad Said dan Arwan Rosadi
Diolah oleh Arwan Rosadi di Qasimuun
Lirik diterjemahkan ke bahasa Kaili, Sulawesi Tengah oleh Fahmy Arsyad Said

10. Demi Kekal
Dimas Budi Satya: Drum, Bedhug
Bhakti Prasetyo: Bas
Rully Shabara: Vokal
Direkam di OPRC dan RMP oleh Fahmy Arsyad Said dan Anwar Rosadi
Diolah oleh Arwan Rosadi di Qasimun

11. Hymne Peradaban
Dimas Budi Satya: Drum
Bhakti Prasetyo: Bas
Rully Shabara: Vokal
Direkam di RMP dan diolah oleh Arwan Rosadi di Qasimun
Lirik diterjemahkan ke bahasa Banjar oleh Dhani Disdain

12-22. Suplemen
Direkam sepenuhnya secara spontan dengan metode eksperimentatif.
Melibatkan Dimas Budi Satya, Ramberto Agozalie, Bhakti Prastyo, Rully Shabara
dengan berbagai instrumen.
Saluang dan terjemahan bahasa Minang pada Suplemen 22 oleh Richie Petroza
Direkam oleh Nadya Hatta dan diolah oleh Arwan Rosadi di Qasimun

Liner Notes

ZOO merupakan salah satu punggawa musik ekperimental rock asal Yogyakarta. Pada awal karirnya, Zoo bermain dalam pola yang cepat, matematis nan berisik ala BoredomMelt Banana atau Hella yang bisa dijumpai pada mini album “Kebun Binatang”. Di album penuh perdananya “Trilogi Peradaban”, Zoo mulai memadukan tekstur eksperimental-rock barat dengan konsep musik tribal nusantara. Debut album ini dirilis secara terbatas (100 kopi) dalam format boxset yang terdiri atas tiga cakram padat dengan kemasan yang terbuat dari kayu. Kedua album ini juga dirilis secara cuma-cuma dalam format digital oleh Yes No Wave Music.

Setelah rehat hampir 3 tahun, pada penghujung tahun 2012 ini Zoo kembali dengan album penuh kedua yaitu “Prasasti”. Berisikan 11 lagu berkomposisi dan 11 lagu improvisasi. Di album ini Zoo semakin mematangkan konsep musik yang dilakukan di album “Trilogi Peradaban”. Pada album kedua ini, sound yang diciptakan cenderung bernuansa keras, tajam dan terkesan modern. Hal ini mengukuhkan pernyataan mereka bahwa Zoo bukanlah band etnik/tradisional atau world music. Elemen peradaban yang dipilih untuk menjadi tema besar adalah “Bahasa”. Syair lagu menggunakan aneka ragam bahasa dari berbagai daerah di Indonesia: Aceh, Bugis, Palembang, Dayak, Lombok, Kawi, Sulawesi Tengah, Banjar, dan Minang. Selain itu, Rully sang vokalis dan penulis lagu menciptakan sebuah aksara yang diberi nama Zugrafi untuk penulisan lirik. Untuk membaca lirik tersebut, disediakan sebuah Pedoman Aksara beserta font Zugrafi yang bisa anda gunakan.

Prasasti juga dirilis dalam format fisik yang dikemas dengan menggunakan batu granit seberat 1.7 kg. Nama band dan judul album terpatri pada lempengan logam stainless steel. Disertakan juga satu lembar kertas daur ulang berisikan lirik lagu dan kredit album yang di cetak dengan teknik cetak saring. Kemasan ini hanya diedarkan sebanyak 200 kopi dengan hand-numbered pada lembar materi teks.

(Wok The Rock)