Liner Notes
“Mahamboro menulis dan merekam album ini sebagai respon terhadap komodifikasi musik menjadi pola-pola populis yang mudah dikenali dan dicerna. Lewat sudut pandang tersebut, projek ini menjadi kritik terhadap absuritas dalam menilai dan atau mengukur suatu gaya musik; bagaimana musik eksperimental ataupun jazz melampaui pelabelan karya seni yang dijual di pasar tertentu, pada waktu tertentu, panggung tertentu dan ketentuan tertentu. Judul album ini mengadopsi judul album ketiga dari Throbbing Gristle.”
Multi-instrumentalis yang juga berperan sebagai individu penting di kalangan musik eksperimental, Mahamboro menunjukkan taring tajamnya di album “7 Jazz Pop Greats”. Dari judulnya sudah membuat mata tertegun, diikuti oleh judul lagu yang membuat penggiat musik Jazz seperti saya sedikit terkikik. Di semua track, Mahamboro tetap menunjukkan dentuman dan tekstur yang khas, bunyi gemuruh ala dia ditambah sentuhan manis Saxophone khas Joe Lovano di album Nocturno-nya Charlie Haden.
Saya menyebutnya sebagai pribadi paling berbakat yang pernah saya temui. Tidak hanya talenta, Mahamboro mempunyai kepekaan yang luar biasa terhadap segala seuatu yang ditekuninya. Biarpun kadang saya gemas karena kurangnya fokus di bertahun-tahun masa karirnya, tapi semua orang selalu menganggumi beliau dari jauh. Tidak hanya sebagai seniman suara, namun kontribusi dia di lingkungan musik sekitarnya.
Entah ini intrepretasi trek-trek musik hits Jazz dunia, atau sekedar plesetan, atau mungkin juga cemooh terhadap genre tersebut. Apapun itu, saya paham bahwa ada kelas yang seharusnya dilenyapkan di genre musik di Indonesia. Tidak merasa lebih hanya karna nada/hitungan lebih rumit, tidak memicingkan mata hanya karna bunyinya berbeda, dan menghakimi padahal tidak mengerti.
Dibuka dengan Track manis dibalut oleh kekacauan. Diikuti Track 2 yang menunjukkan benang merah album ini yang terlalu cepat diurai dan ditutup dengan bunyi saturatif yang menarik. Track 3 digempur dengan dentuman keras semi rapat dan Saxophone serupa rapalan musik Rap. Pertengahan Track 4 dikejutkan oleh Altissimo dari Saxophone. Lalu ada bunyi distraktif di Track 5 seperti detik jam dan diakhiri helaan nafas serupa kabut. Track 6 diawali dengan bunyi strobo dan airy saxophone lalu disambut ketukan drum ala Nate Smith, membuat Track ini terdengar seperti musik ritual dibanding musik dansa. Track 7, Nada-nada Arpeggio dibalut dengan efek suara ditemani bunyi angkasa ala Ryoji Ikeda, membuat Track penutup ini menciptakan visual berbayang.
Tidak hanya panggung dengan tata suara megah, ini adalah album yang seharusnya menemani para pencinta kopi di interior brutalist alih-alih bossa nova yang kian tidak selaras dengan situasi negara yang carut marut.
— Tesla Manaf, Bandung 30 Mei 2025
Production Notes
Produced, Composed, Mixed, and Mastered by Mahamboro
Album Cover by Wok The Rock