Production Notes

Produser, Konsep, Aransemen: Rully Shabara dan Soni Irawan

Direkam di Studio 5150 oleh Adel Hamnur Effendi

Penata Suara dan Penyelaras Akhir: Andreas Oki Gembuz

Artwork dan Desain Sampul: Soni Irawan

Dirilis oleh Yes No Wave Music

Liner Notes

Album ini merupakan bagian pertama dari seri album solo Rully Shabara (Zoo, Senyawa). Konsep solo yang dilakukan secara kolaboratif ini sebenarnya telah diawali di album berjudul “Senyawa” yang Rully kerjakan bersama Wukir Suryadi. Namun, seiring waktu, proyek tersebut kemudian justru menjadi sebuah unit lepas dari kerja solo Rully. Untuk itulah, sejak pertengahan tahun 2013 lalu, ia mulai mengerjakan kembali proyek solo kolaboratif bersama beberapa musisi dari Yogyakarta tanpa membentuknya menjadi ‘band-band’ baru. Musisi tersebut adalah Soni Irawan (Seek Six Sick), Rudy Wirok (Belajar Membunuh), Handoyo Purwowijoyo (Pribumi, Seek Six Sick) dan Adi Restiadi (Dendang Kampungan, Armada Racun). Seluruh seri ini akan dirilis di Yes No Wave Music secara berkala.

Alasan mendasar Rully melakukan ini adalah untuk mengeksplorasi olah vokalnya tanpa batas. Mengajak rekan musisi dengan latar belakang musik yang berbeda-beda merupakan sebuah tantangan sekaligus tekanan. Seperti halnya proyek seni partisipatif, metode kolaborasi bukanlah hal yang sederhana. Bentuk sederhana seperti saya bernyanyi dan anda memainkan gitar untuk melantunkan lagu yang sudah saya ciptakan bukanlah model kolaborasi yang dinamis dan cenderung otoriter. Terutama untuk seorang musisi seperti Rully yang ingin meretas batas. Proses negosiasi dalam mencari gagasan dan merancang platform menjadi prioritas utama. Untuk itu, pada tiap album Rully melakukan peran yang berbeda-beda. Bahkan ia ‘terpaksa’ tak menyanyi.

Di album “Seroja” ini, ia berhadapan dengan seniornya, Soni Irawan. Sang guru yang mengenalkannya pada musik eksperimental. Hasilnya sungguh diluar ekspektasi saya. Dua sosok musisi yang gemar bereksperimen ini justru menciptakan lagu-lagu yang pop, romantis, minimalis dan spiritual. Nuansa melayu dan India sangat kental sekali. Irama psikedelia memang tak jauh dari musik Soni Irawan. Disini, Rully terlihat hanya merespon estetika Soni. Ia ditekan untuk mengeksplorasi kemampuannya bernyanyi indah. Meski begitu, secara keseluruhan komposisi kolaborasi dua musisi ini seperti desah nafas dan peluh keringat yang membaur saat anda orgasme. Sehingga mendengarkan album ini, kita justru akan lupa bahwa musisi yang memainkannya adalah dua orang dari dua band berbeda yang memiliki karakter masing-masing. Hal ini adalah tantangan berikutnya: apakah album ini akan menuju ke sebuah pernikahan dan menjadi sebuah band bernama “Seroja” seperti halnya “Senyawa”?

(Wok The Rock)