Production Notes

Bvrtan are:

Pak Kades as Vocal
Tvkang Pacul as Drum
Kvli Arit as Guitar & Bass

Released by Lumbung Angker Records

Liner Notes

Sejauh apakah sebuah genre musik dibentangkan? Debut mini album Bvrtan (dibaca Burtan) telah menjawabnya dengan cara yang unik dan sederhana. Seperti telah dikenal secara umum, jenis musik black metal adalah turunan dari kawin campur heavy metal dengan hardcore-punk yang mengusung tema-tema kegelapan, lebih spesifik lagi yaitu satanisme, okultisme dan ateisme. Seperti yang telah saya tulis di DailyWhatNot.com beberapa tahun lalu yang berjudul Metalploitation Cangkang Serigala(sayang sekali blogroll saya di webzine ini sudah dinon-aktifkan oleh admin), bahwa jenis musik black metal dalam 3-4 tahun terakhir ini memang kembali menjadi hype. Tak hanya di lingkungan penggemar musik saja, namun juga di kalangan fashionista yang dipicu oleh label busana seperti Actual PainObesity And SpeedRiot TuxedoAnti Sweden, dan lain sebagainya. Isyu ini makin diperkuat oleh seri tulisan dan video dokumenter black metal besutan Vice Magazine yang berujung dirilisnya film dokumenter Until The Light Takes Us. Gejala ini menunjukkan bahwa ini bukanlah revival sebuah genre musik belaka, namun lebih luas lagi adalah sebuah perayaan subkultur hipster di berbagai kalangan mulai dari yang kere hingga yang tajir. Kata Cult (kemudian ditulis Kvlt) bersanding manis dengan kata Fixie.

Di ranah musik, retrospeksi crossover-thrash yang dipopulerkan oleh Toxic Holocaust dan menguatnya kembali doom, drone, sludge metal yang diusung oleh Sunn O))) dengan memainkan musik-musik keras, berat dan kasar beririsan tajam secara langsung dengan black metal. Alhasil, para pelopor black metal terdahulu seperti Black Sabbath, Venom, Pentagram, Amebix, Hellhammer, Bathory, Darkthrone  kembali digemari, dipuja dan bangkit dari kuburnya. Semuanya mewartakan satanisme, okultisme dan ateisme.

Bvrtan merentangkan genre dan fenomena ini dengan membubuhkan citra yang berbeda. Nama band ini jelas merupakan permainan kata dari sebuah band black metal kontroversial asal Norwegia, Burzum. Dengan olah aksara bergaya balkan yang mengubah huruf U menjadi V. Bvrtan yang merupakan akronim dari Buruh tani memoles citra kegelapan black metal melalui tema-tema politik sayap kiri, lebih spesifik yaitu pergolakan buruh tani. Hal ini mengingatkan saya pada ucapan Jello Biafra di film dokumenter Punk Attitude dimana ia (kurang-lebih) mengatakan bahwa dalam ideologi punk, setan-setan seperti lucifer, malaikat pencabut nyawa atau drakula (yang dinyanyikan oleh band heavy metal terdahulu) diubah atau dipahami sebagai pemerintah korup, kaum borjuis dan kapitalis.

Bvrtan muncul di rimba jejaring sosial online: Facebook, Reverbnation, Kaskus. Mini album ini sebelumnya telah disebarkan secara gratis melalui situs free file-hosting Mediafire. Identitas asli para personilnya pun disamarkan/disembunyikan. Tak pelak bisa kita sebut mereka ini masyarakat internet. Musiknya yang berfidelitas rendah, bergaya old-skool black metal (thrash-punk) dan  lirik lagu yang bertema pergolakan petani-buruh-tengkulak dengan konteks lokal telah mentahbiskannya menjadi band black metal lokal yang paling aktual. Selamat mengarungi belantara kegelapan abad milenium yang antah-berantah!

(Wok The Rock)