- RELEASE DATE /4 Mei 2010
- CATALOG /YESNO043
- DOWNLOAD /MP3
Production Notes
Recorded at Firecats studio Jakarta-Indonesia
Recorded and Engineering by Vence Kainama and Dadi Yudistira
Mixed by Lukman “Buluk” Laksmana
All Music Arranged by Jimi Multhazam and Henky Sulaycay
All Lyrics Written by Jimi Multhazam
except “Commercial Break” written by
Chainsmokin Bastard
“The Cloy Spoken Words” by Asung
“Don’t Fuck With The Bitch” Music and Lyrics by Henry Foundations
Art Direction and Graphic Design by Rizky Fernando
Bequiet are:
Reza “Asung” Afisina – Vocals
Jimi Multhazam – Drums/Vocals
Henky Sulaycay a.k.a Ekay – Guitars/Backing Vocals
Mad B Bramx – Bass/Backing Vocals
Henry Foundation – Additional Vocals on Death Kitchen, Don’t Fuck With The Bitch, Headache
Liner Notes
Direkam tahun 2009 kemarin, band ini tetap berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan nuansa ‘busuk’ seperti pada materi rekaman mereka tahun 1999 yang hilang karena para personilnya hidup nomaden. Suatu usaha rekonstruksi kembali sebuah band yang lama vakum dan tidak begitu produktif adalah hal yang patut di puji, kenapa? karena melawan mood dan mempersatukan pikiran kembali adalah hal yan tidaklah mudah. Ya, setidaknya begitu.
Bequiet, nama yang mondar-mandir terdengar di media independen lokal dan dari mulut ke mulut ternyata masih mampu melakukan rekonstruksi untuk menyelamatkan materi-materi lama mereka. Lagu-lagu mereka disini pun seperti sebuah old stuff, benda-benda lama bersuara selayaknya band bentukan tahun 90’an memainkan musik hardcore punk dan menjadi cukup klasik tanpa adanya unsur-unsur trend kekinian dalam musik itu. Seperti meloncati sekian trend musik fast hardcore pada awal tahun 2000’an dan thrash metal atau d-beat crust yang masih ‘panas’ sekarang ini. Bisa dikatakan mereka tampil percaya diri dengan aransemen apa adanya, gaya vokal dan lirik yang amat sangat keseharian, entah membahas kehidupan pribadi atau komunal mereka di kampus tanpa adanya tema-tema politis yang membahas bagaimana busuknya pemerintahan atau tema-tema yang biasanya band gludak-gluduk bawakan. Ini adalah konservasi lost tape dari mereka, materi ini akan menjadi catatan sejarah yang bisa didengar bagi mereka untuk bernostalgia, dan bagi kalian yang belum pernah mendengar lagu-lagu mereka. (Bagus Jalang)