Production Notes

Arranged and produced by Danius Kesminas and Antonio Milillo

Artwork by Danius Kesminas, Greg Richards and Christopher Keller

Recorded, engineered and mixed by Dave Nelson at Nelsonics, Melbourne 2001-2002

Mastered by Francois Tetaz at Moose Mastering, Melbourne 2002

Additional Keyboards on tracks 1 and 3 by Piero Savini

Originally recorded and licensed by Darren Knight Gallery 2002

Released by Darren Knight Records, Revolver, Yes No Wave Music

Liner Notes

Kali ini Yes No Wave Music menyajikan rilisan retrospektif dari proyek seni berbasis musik asal Melbourne, The Histrionics. Ada dua album yaitu “Never Mind The Pollocks, Here’s The Histrionics”dan “Museum Fatigue”. Keduanya telah dirilis 10 tahun yang lalu oleh Darren Knight Records (Sydney) dan Revolver (Berlin).

The Histrionics menyebut diri mereka sebagai “Concept-Art-(Heritage)-Rock-Cover-Band”. Premis utama proyek ini adalah sintesa dari atribut budaya musik rock dengan keprihatinan wacana seni rupa. Musik rock/pop klasik ditafsirkan ulang melalui lirik baru yang dikontekstualisasikan kembali pada setiap lagu dalam wacana teori sejarah dan kontroversi seputar dunia seni visual.

The Histrionics menggunakan kiasan “cover band” Australia sebagai kerangka untuk mencampuradukkan musik rock’n’roll, performance art, pedagogi dan humor. Proyek ini melakukan kombinasi yang pelik antara homage dan parodi, seni dan hiburan, seni konseptual dan karya yang dikerjakan secara iseng.

Lagu-lagunya yang merupakan sebuah apropriasi menggambarkan dislokasi antara narasi seni visual dan sumber (lagu) aslinya. Misalnya, “Whip It” milik Devo digubah menjadi “Drip It”, adalah analisa atas fenomena gaya tetesan-kuas (dripping) dari lukisan abstrak-ekspresionis khas Jackson Pollock. Secara keseluruhan, tema dalam lirik lagu merupakan kritik yang sangat keras dan terdengar sinis. Bagi seniman, mendengarkan album ini terasa seperti dilucuti namun di sisi lain juga tersenyum geli. Pengalaman yang sama seperti saat kita membaca komik Beni dan Mice. Proyek The Histrionics ini memang ditujukan pada khalayak yang sangat spesifik, yaitu dunia seni visual. Bagi pendengar diluar dunia tersebut, tema yang diangkat tidaklah familiar, namun mungkin justru bisa menambah pengetahuan tentang isu-isu seni visual di dunia. Setidaknya, beberapa lagu yang digubah cukup familiar di telinga kita; seperti “Heroin” nya Eric Clapton, “Revolution” dari The Beatles, “TNT” AC/DC atau “Another Brick in the Wall” nya Pink Floyd. Album ini sebelumnya dirilis dalam format CD dan boxed-set singles vinyl dalam edisi yang sangat terbatas.

(Danius Kesminas dan Wok The Rock)