Production Notes

BELUKARIA ORKESTAR

David Hersya: Vocal | Percussion
Ricky Zulman: Akordeon | Photographer | Cover Designer
Jemmie Delvian: Mastering EngineerAll Songs Written, Produced, Recorded & Mixed by David Hersya

Recorded at
Castranada (Percussion)
OVM Studio (Akordeon di lagu Be(Re)ncana & Gita Cempala)
Chicken Rock Studio (Akordeon di lagu Malasmarah)
Blacksheep Studio (Vocal)

Mixed by Castranada
Mastered by AD Studio
Photo & Cover Artwork by OVM Studio

Released by Yes No Wave Music

Liner Notes

SEMAKBELUKAR hingga bunga indah Drohaka

Skena musik alternatif tiap daerah pasti memiliki karakter tersendiri, begitu pula entitas musikal yang ada di dalamnya. Berbicara tentang Palembang, SEMAK BELUKAR adalah sebuah entitas musikal alternatif yang unik nan ajaib dari Bumi Sriwijaya. Lahir di tahun 2009 lalu, tak seperti kebanyakan grup “folk” lokal masa kini yang memilih musik mancanegara sebagai referensi maka dengan berani SEMAKBELUKAR menjadikan musik tradisional Melayu sebagai pondasi kreasi musiknya. Hasil buah ilham dari David Hersya ini musiknya bisa dibilang “tanpa teman” diantara koleganya di skena musik alternatif lokal Palembang. Penuh kesederhanaan tanpa berusaha menjadi avant garde; namun sarat makna dalam syair indah yang sedikit banyak berpegang pada gaya sastra Melayu lama.

Membagi waktu sebagai seorang mixing/mastering engineer yang juga ayah dari seorang anak perempuan, David Hersya menjalankan SEMAKBELUKAR tanpa beban. Medium eksplorasi personal tanpa ambisi, bila pun ada apresiasi mungkin efeknya pada David Hersya adalah tersenyum sumringah dengan kikuk. Namun keindahan dalam kesederhanaannya tak bisa disembunyikan dengan dua mini album Semoga Kita Mati Dalam Iman (2009) dan Mekar Mewangi (2009). Dengan rumus Melayu kontemporer minimalis dan lirik yang indah, adalah karakter vokal nasal David Hersya -yang mampu meliuk bak seorang Muadzin- kekuatan khas berwarna Melayu.

Setelahnya jeda panjang SEMAKBELUKAR pun selesai ketika versi gubahan dari Sayang Selayak sebuah lagu rakyat Lahat, Sumatera Selatan dipublikasikan pada awal 2012. Berlanjut dengan video musik untuk lagu “Be(re)ncana” dan “Malasmarah”. Kedua lagu yang juga dirilis dalam mini album Drohaka dalam versi yang berbeda dengan versi video musiknya. Drohaka membawa makna sederhana ke batas minimum hingga hanya ada vokal, akordeon -yang dimainkan oleh Ricky Zulman- dan gendang Melayu dalam musiknya. Kesederhanaannya tetap keindahan yang istimewa mengalun syair yang mengajak berpikir. Secara lirik menjadi catatan istimewa adalah “Gita Cempala” yang liriknya semacam pencapaian bahasa yang spesial apalagi bagi yang mengikuti SEMAKBELUKAR hingga menjurus fanatik seperti saya. Akan penafsirannya biarlah menjadi ruang personal bagi yang telah mendengarkan sendiri Drohaka.

(Farid Amriansyah)